Taliban telah menandatangani kesepakatan sementara dengan Rusia untuk memasok bensin, solar, gas dan gandum ke Afghanistan. Hal ini diutarakan oleh Penjabat Menteri Perdagangan dan Industri Afghanistan Haji Nooruddin Azizi yang dilansir dari Reuters, Rabu, 28 September 2022.
Azizi mengatakan kementeriannya sedang bekerja untuk mendiversifikasi mitra dagangnya. Rusia telah menawarkan diskon kepada pemerintah Taliban untuk harga komoditas global rata-rata.
Kesepakatan itu adalah transaksi internasional pertama yang dilakukan oleh Taliban sejak berkuasa kembali di Afghanistan lebih dari setahun yang lalu. Kesepakatan itu dapat membantu meringankan isolasi gerakan Islam yang secara efektif memutusnya dari sistem perbankan global.
Tidak ada negara yang secara resmi mengakui kelompok Taliban yang melakukan pemberontakan selama 20 tahun melawan pasukan Barat dan sekutu lokal di Afghanistan sebelum menyerbu ke Kabul saat pasukan AS mundur. Para diplomat Barat mengatakan Taliban perlu mengubah arahnya pada hak asasi manusia, khususnya perempuan. Taliban juga harus membuktikan bahwa mereka telah memutuskan hubungan dengan kelompok-kelompok militan internasional untuk mendapatkan pengakuan formal.
Rusia tidak secara resmi mengakui pemerintah Taliban, tetapi Moskow menjadi tuan rumah bagi para pemimpin gerakan itu menjelang jatuhnya Kabul dan kedutaan besarnya tahun lalu. Rusia juga hanya satu dari sedikit negara yang tetap membuka kantor kedutaannya di ibu kota Afghanistan.
Taliban Impor Gandum, Bensin hingga Diesel dengan Harga Miring dari Rusia
Azizi mengatakan berbekal kesepakatan itu, Rusia akan memasok sekitar satu juta ton bensin, satu juta ton diesel, 500.000 ton gas minyak cair (LPG) dan dua juta ton gandum setiap tahun.
Kementerian energi dan pertanian Rusia tidak segera menanggapi permintaan ihwal perjanjian tersebut. Kantor Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, yang bertanggung jawab atas minyak dan gas, juga tidak menanggapi.
Azizi mengatakan perjanjian itu akan berjalan untuk masa percobaan yang tidak ditentukan. Setelah itu kedua belah pihak diharapkan meneken kesepakatan jangka panjang jika transaksi itu memuaskan.
Dia menolak memberikan perincian tentang harga atau metode pembayaran. Azizi hanya mengatakan Rusia telah menyetujui diskon ke pasar global untuk barang-barang yang akan dikirim ke Afghanistan melalui jalan darat dan kereta api.
Kesepakatan itu diselesaikan setelah tim teknis Afghanistan menghabiskan beberapa minggu dalam diskusi di Moskow. Bulan lalu, Azizi berada di Moskow.
Sejak Taliban mendapatkan kembali kekuasaan, Afghanistan telah jatuh ke dalam krisis ekonomi. Bantuan pembangunan yang diandalkan negara itu dipotong dan di tengah sanksi yang sebagian besar membekukan sektor perbankan.
Kesepakatan perdagangan kemungkinan akan diawasi dengan ketat di Amerika Serikat. Para pejabatnya mengadakan pembicaraan rutin dengan Taliban mengenai rencana sistem perbankan negara itu.
Washington telah mengumumkan pembentukan dana perwalian Swiss untuk beberapa cadangan bank sentral Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat. Taliban telah menuntut agar dana bank sentral Afghanistan yang jumlahnya mencapai US$ 7 miliar dicairkan untuk operasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar